Semua yang Perlu Anda Tahu Tentang Khitan Anak di Tahun 2025

Khitan anak merupakan salah satu keputusan penting yang dihadapi oleh banyak orang tua di Indonesia. Proses ini, yang sering kali menjadi bagian dari tradisi budaya dan anjuran agama, kini juga semakin diakui manfaatnya dari sisi medis. Namun, wajar jika Anda sebagai orang tua merasa cemas dan memiliki banyak pertanyaan. Mulai dari kapan waktu yang tepat, metode apa yang paling aman, hingga bagaimana cara merawat si kecil setelahnya. Artikel ini dirancang sebagai panduan lengkap untuk menjawab semua kegelisahan tersebut, memberikan Anda informasi yang komprehensif dan terpercaya untuk mempersiapkan momen penting ini bagi putra Anda. Memahami setiap tahapannya adalah kunci untuk memastikan proses khitan berjalan lancar, aman, dan nyaman bagi si kecil.

Keputusan untuk mengkhitan anak tidak hanya didasari oleh faktor kepercayaan, tetapi juga didukung oleh berbagai manfaat kesehatan yang signifikan. Secara medis, khitan terbukti dapat mengurangi risiko infeksi saluran kemih (ISK), terutama pada tahun pertama kehidupan. Selain itu, prosedur ini juga membantu menjaga kebersihan penis menjadi lebih mudah, sehingga dapat mencegah penumpukan smegma yang berpotensi menjadi sarang bakteri. Dalam jangka panjang, pria yang dikhitan memiliki risiko lebih rendah untuk terkena beberapa jenis penyakit menular seksual dan kanker penis. Berbagai manfaat ini telah diakui oleh organisasi kesehatan, seperti yang dijelaskan dalam berbagai publikasi dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), yang menjadikan khitan sebagai prosedur preventif yang bermanfaat.

Salah satu pertanyaan paling umum adalah mengenai usia ideal untuk khitan. Sebenarnya, tidak ada patokan usia yang mutlak. Khitan dapat dilakukan sejak bayi baru lahir hingga dewasa. Namun, banyak ahli medis setuju bahwa melakukannya saat bayi (usia di bawah 1 tahun) memiliki beberapa keuntungan, seperti proses penyembuhan yang cenderung lebih cepat dan trauma psikologis yang minimal karena anak belum memiliki memori akan rasa sakit. Jika momen tersebut terlewat, usia ideal berikutnya adalah saat anak sudah bisa diajak berkomunikasi (sekitar 3-7 tahun), di mana ia bisa diberi pemahaman sederhana tentang proses yang akan dijalani. Yang terpenting adalah memastikan kondisi fisik anak sehat dan siap, terlepas dari berapa pun usianya saat akan dikhitan.

Seiring berkembangnya teknologi medis, metode khitan pun semakin beragam, menawarkan pilihan yang lebih nyaman dengan waktu pemulihan yang lebih singkat. Selain metode konvensional dengan jahitan, kini telah populer metode sunat modern seperti electrocautery (sering disebut “sunat laser”), metode klem (seperti Smart Klamp atau Alisklamp), dan metode stapler. Metode “laser” menggunakan alat bedah listrik untuk memotong kulup dengan pendarahan minimal. Metode klem menggunakan alat sekali pakai yang menjepit kulup hingga kering dan lepas dengan sendirinya setelah beberapa hari, sehingga tidak memerlukan jahitan atau perban. Sementara itu, metode stapler menggunakan alat khusus yang dapat memotong sekaligus “menjahit” luka dengan cincin silikon, memberikan hasil yang lebih rapi dan pemulihan cepat. Pilihan metode terbaik sebaiknya didiskusikan dengan dokter, disesuaikan dengan kondisi anak dan preferensi orang tua.

Persiapan sebelum sunat adalah langkah krusial yang tidak boleh diabaikan. Persiapan ini mencakup dua aspek utama: fisik dan mental. Secara fisik, pastikan anak dalam kondisi prima, tidak sedang demam atau sakit. Berikan ia makanan bergizi dan pastikan istirahatnya cukup beberapa hari sebelum tindakan. Jauh lebih penting adalah persiapan mental. Ajak anak berbicara dengan bahasa yang positif dan sederhana. Hindari menggunakan kata-kata menakutkan seperti “dipotong” atau “disuntik”. Alih-alih, jelaskan bahwa ini adalah proses untuk menjadi anak yang lebih sehat, bersih, dan hebat. Anda bisa menjanjikan hadiah kecil sebagai bentuk apresiasi atas keberaniannya. Menciptakan suasana yang tenang dan mendukung akan sangat membantu mengurangi kecemasan yang mungkin ia rasakan.

Masa perawatan pasca khitan adalah fase yang paling membutuhkan perhatian orang tua. Dokter akan memberikan instruksi yang jelas, dan penting untuk mengikutinya dengan saksama. Umumnya, area luka harus dijaga agar tetap kering dan bersih untuk menghindari infeksi. Kenakan celana yang longgar atau sarung khusus sunat untuk mengurangi gesekan. Perhatikan asupan nutrisi anak dengan memberikan makanan kaya protein seperti telur dan ikan untuk mempercepat regenerasi sel. Pantau tanda-tanda komplikasi seperti pendarahan berlebih, bengkak yang tidak wajar, demam tinggi, atau muncul nanah. Jika ada gejala yang mengkhawatirkan, jangan ragu untuk segera menghubungi dokter. Dengan perawatan yang tepat, proses pemulihan sunat anak biasanya berlangsung antara 7 hingga 10 hari hingga benar-benar kering dan nyaman.

Pada akhirnya, menjalani proses khitan adalah sebuah perjalanan penting bagi anak dan orang tua. Dengan bekal informasi yang cukup mengenai manfaat, usia ideal, pilihan metode khitan modern, serta cara persiapan dan perawatan yang benar, Anda bisa mengubah pengalaman yang berpotensi menegangkan ini menjadi momen yang positif. Kunci utamanya adalah memilih praktisi atau klinik yang profesional dan berpengalaman, serta memberikan dukungan penuh kepada si kecil. Komunikasi yang baik antara orang tua, anak, dan tenaga medis akan memastikan keseluruhan proses berjalan dengan aman, minim rasa sakit, dan meninggalkan kenangan baik. Dengan demikian, Anda telah membantu putra Anda melewati satu tahap penting dalam hidupnya melalui proses khitan anak.